Sahabat penuh semangat !!

Sahabat penuh semangat !!
Korps Relawan SALMAN ITB

Motivasi dari Al-Qur'an

"Sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka""

10 Januari 2008

Belajar dari monyet

Teknik berburu monyet dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.

Kok, bisa?
Tentu kita sudah tahu jawabnya. Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana ! Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.

Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu.
Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf.. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih...
Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?

4 komentar:

mirwan mujahid mengatakan...

Saya gak ngerti kenapa teh ayu bisa ngambil pelajaran dari monyet bisa jadi............??????????

ya tapi gpp
klo solusi kongkretnya kayak gmn yaa saya sendiri klo dendam2 an mah parah
kasih solusi yg lebih jelas yah
Yuuuuuuuuuuuuuu............

Donny mengatakan...

Berdasarkan pengamatan juga, monyet adalah binatang yang rakus. Coba aja lihat kalau lagi ngambil makanan, yang kanan megang, yang kiri megang, yang di mulut juga belum habis. Terjebaknya si monyet di toples itu juga sebetulnya akibat dari kerakusannya ;-)

Forgiven not forgotten tea atuh itu mah...:)) tapi bener nggak sih, kecenderungan seperti ini lebih banyak 'dimiliki' oleh perempuan?

Eh, tapi jangan salah loh, Rasulullah pun punya 'dendam' terhadap Washi yang membunuh Hamzah. Meskipun diampuni dan dibebaskan dari daftar orang-orang yang wajib dihukum mati, Rasulullah tetap tidak ingin melihat Washi, karena mengingatkan kepada Hamzah. Saya lupa lagi ada di buku siapa, antara Anis Matta atau Salim A. Fillah atau siapa gitu...

@Yan,
Supaya nggak dendam, jangan diinget-inget...! :p

dikta mengatakan...

"Belajar dari anjing"
DI kota Paris tinggalh sorg laki2 brsama anjingnya yg setia mnjaga rmhnya dr pencuri. Kebiasaan anjing ni adalah ketika tuannya datang,mk disambutnya dgn gembira.

satu malam, laki2 itu terlambat pulang krn lembur.krn ia plg larut mlm dlm keaan sgt dingin,mka Ia terpaksa memakai penutup kapala dn bhkn sarung tangan shg yg tampk hny bola matanya saja.

Saat tiba dpn rmhnya, anjing mengira ia seorg pencuri. Maka dgn sigap anjing melompat dan menggigit kepalanya. Saat penutup kplnya terbuka, tahulah si anjing bahwa itu adalah tuannya. Anjung tu diam terpaku, lalu berlari kencang meninggalkn tuannya tanpa menggubris panggilan tuannya.

keesokn harinya, stlh mengobati luka2 dikepalanya,tuan mncari anjingnya tp tak prnh lg menemukannya hingga bbrp puluh hr kmudian, ia menemukn anjing dlmm keadaan mati disbuah taman yg mrk srg kunjungi bersama dgn tubuhn yg sgt kurus. Ia ykn anjing kesayangannya mati krn tdk mkn dn minum stlh prstiwa itu. Rupanya ia lbh memilih mati drpd menanggung malu krn menyakiti org yg mrngasihinya.

" Lalu, bagaimana jg dgn kita? yang selalu melanggar perintah-NYA?
Adakah rasa malu saat kita melanggar aturanNYA? Betapa memalukannya jika qta kalah oleh seekor anjing yg lbh baik mati drpd menanggung malu trhdp tuannya"
................

Antonius mengatakan...

nice share...

http://penabursemangat.blogspot.com